Jumat, 23 April 2021

Nih Mengerti Cara Kerja Granat Tangan

Bagai mana Cara menggunakan & kerja granat tangan, begini dikala masih berada dalam keadaan Terpasang pen pengaman (Pull Ring)dan klip (safety Clip) akan mungunci tuas penahan pada posisi terkunci (mode protection), dalam kondisi demikian tuas penahan akan menahan per yang siap mendorong picu pengumpan, tetap merapat di posisinya. saat pen (Pull Ring) pengaman gres dicabut, Kedudukan tuas penahan belum berganti, Karena masih tertahan oleh genggaman Tangan pemegang granat (Safety Clip), alasannya adalah yaitu itu, kedudukan bagian lainnya juga belum berganti . hanya saja, dikala itu granat sudah dalam Keadaan siaga Artinya, tidak terkunci lagi! layaknya pintu, hanya tinggal didorong saja. Saat granat dilemparkan, tak ada lagi Yang menahan tuas penahan (Safety Clip) kesannya, per picu akan merenggang dan mendorong picu pengumpan pada ketika yang bersama-sama, picu pengumpan akan mendorong pula tuas penahan sampai terbuka, dan terlepas dari tubuh granat! Selanjutnya picu pengumpan akan berputar pada porosnya, dan memukul picu pemantik yang terdapat di kepala tabung sumbu tamat hantaman tersebut, pemantik akan memercikan api, yang segera membakar mestu, jenis mestu lambat (delay element) akan terbakar perlahan yang menawarkan jeda waktu sekitar 4-5 detik, hingga habis terbakar dan meraih detonator!!! Pada umunya granat tangan yang ada dimuka bumini hanya ada 5 macam, adalah: 1. Granat Serpihan Granat cuilan (fragmentation grenade) yakni granat yang dirancang untuk membunuh infanteri, yang dibuat untuk memuntahkan serpihan ke segala arah. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, kemudian badannya diisi pecahan tajam, kawat, bola-bola besi, atau tubuh luarnya sendiri pun mampu bekerja sebagai penggalan. Bila kata “granat” digunakan tanpa penjelasan lebih lanjut, senantiasa diasumsikan bahwa yang dimaksud yakni granat jenis ini. 2. Granat Asap Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan selaku alat aba-aba darat atau darat ke udara, penunjukzona target atau pendaratan, atau penyamar pergerakan prajurit. Granat asap lazimnya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bab atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Ada dua jenis utama granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Granat asap penyembunyi umumnya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau adonan TA (terephthalic acid). Jenis granat asap lain, yakni jenis asap meledak. Granat ini berisi fosforus putih (WP). Granat WP meledak dan berbagi phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar bila ketika berjumpa udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar. 3. Granat Gas Granat gas ini berisi gas air mata, yang lazimnya berbentukgas CS (Chlorobenzol malononitrile). Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 hingga 120 gram gas air mata, yang hendak menjadikan iritasi pada mata dan sistem pernapasan. Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang lama (lebih dari 10 menit) granat ini bisa mengakibatkan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau telah renta, gas CS bisa menimbulkan ajal. 4. Granat Pembakar Granat pembakar (incendiary grenade) menciptakan panas sungguh tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya nyaris serupa ibarat granat asap dan gas. Pengisinya berisikan 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, bahan pembakar yang dipakai dalam granat ketika Perang Dunia II. Sebagian dari adonan thermat menjelma besi cair, yang terbakar pada suhu 2204° Celsius. Granat ini sanggup melelehkan logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermate bagi granat AN-M14 terbakar selama 40 detik dan mampu membakar menembusi 12,7 mm kepingan baja. Granat ini juga tidak membutuhkan oksigen dalam pembakaran dan bisa terbakar di bawah air. Fosforus putih juga dipakai selaku pengisi granat pembakar, yang memperabukan pada suhu 2760 °C. Pembakaran thermat dan fosforus adalah sanggup menjadikan luka bakar yang paling parah dan menyakitkan alasannya yakni thermat dan fosfor terbakar pada secara cepat dan suhu yang membuat satu partikel kimia tersebut aben menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa mengakibatkan kematian.
Sumber http://teknovirtu.blogspot.com


EmoticonEmoticon